Kumpulan Puisi


ketika jiwa,hati dan perasaan ini
telah kutinggalkan untuk waktu yang sangat lama
untuk melupakan cita-cita dan impian indah yang dulu
ingin ku genggam dan ku peluk ke dalam relung kehidupanku

kini aku di hadapkan pada satu titik kenyataan
sebuah keharusan untuk melanjutkan kehidupan
bangun dari semua mimpi-mimpi yang selama ini menemaniku
karena angan-angan itu bagaikan lorong-lorong yang gelap dan tak berujung
hingga terkadang kita tersesat dan tak berdaya untuk meraihnya

Inilah kehidupan bung....
inilah dunia....
jangan mengharapkan surga dengan bermimpi
jangan mengejar mimpi dengan berangan
dan bila segalanya tak sama seperti maumu
jalani saja apa yang di tuliskan untukmu
karena tangisan tak dapat mewujudkan keinginanmu

bangun dan berlarilah
kejarlah harapan dengan tanganmu
bila lelah menghampirimu
maka katakanlah dengan lantang
"tak ada yang tak mungkin"

Kini tak ada lagi

kini tak ada lagi hari
dimana senyuman itu terbagi
canda tawa dari bibir indahmu
dan rona indah wajah cantikmu

dan kini tak ada lagi
wangi aroma tubuhmu
ketika engkau duduk di sampingku
bersama cubitan nakal manjamu

aku berdiri terpaku
kini hampa hadir menemaniku
bersama kenangan yang selalu terngiang di ingatan
ketika lambaian tangan salam perpisahan

Selamat tinggal gadisku
terima kasih telah hadir bersama indahmu
terima kasih pernah mengisi relung kalbuku
dan sejenak memberi keajaiban di hidupku

aku akan bertahan
bila kelak rindu datang menghujam
karena mungkin bukan dirimu
yang akan selalu menemani hariku

karena ku tahu
cinta itu kadang datang dan pergi
seperti bulan yang tergantikan oleh mentari
seperti itulah cintaku nanti

Bidadari - Bidadari Plastik

dengan gincu tipis
dan bedak tebal engkau menabur senyummu
dengan murah meriah

siapa lagi yang akan engkau bohongi
dengan cinta-cinta palsumu
dengan senyuman - senyuman jahanam
yang seakan menjerat leher para pemujamu

apakah tak ada lagi harga cinta
hingga kau buang sia-sia
apa tak ada lagi hati
seakan semuanya hanya sebatas materi

sampai kapan engkau begini
apakah sampai engkau dapat apa yang engkau ingini
atau sampai dunia ada di tanganmu
dan langit ada di genggamanmu

siapa lagi yang akan engkau jerat ?
untuk mendapatkan apa yang engkau mau
mungkin.. wajahmu bak malaikat
tapi hatimu adalah setan laknat



wahai kabut yang hadir bersama pagi
enggankah engkau hilang bersama datangnya mentari
biarlah cerah menyambut datangnya hari
dan hadirnya membuka pintu hati

aku berlari ditengah padang ilalang
lalu kusibakan tangan ini di rerumputan
hingga dinginnya embun membahasi tangan
bersama sejuknya dingin merasuk ke badan

aku masih sendiri...
entah apa yang ku tunggu..
apakah sebuah jawaban yang akan mengubah hidupku
apa yang kunanti...apakah sebuah janji yang belum tertepati

lalu samar-samar kulihat..sebuah bayang-bayang anggun memikat
apakah itu seorang bidadari..yang datang bersama embun pagi
atau hanya sebuah bayang-bayang semu
yang akan menghilang bila ku terbangun dari angan

tapi aku masih sendiri..di tengah padang ilalang sunyi
haruskah aku menanti bayang-bayang itu menghampiri
atau haruskah aku berlari mendekati
sedang aku masih disini terpaku sepi
bersama seribu keraguan yang hinggap di benakku

wahai bayang-bayang itu
janganlah cepat berlalu
karena keraguan ini menjeratku
sedang aku di sini ... masih ingin menikmati indahmu


The Ocean Blue


bayangkan sejenak..dirimu berada di sebuah pantai berpasir putih
dan hanya kesunyian dan deburan ombak yang menghampiri
karena angin lembut akan menerpa wajah sendumu
maka rasakanlah ketika kedamaian itu singgah untuk menemanimu

menemanimu dari belenggu-belenggu
yang mengikatmu... seolah hidup ini hanya jenuh
karena kini saatnya membuang semua keluh kesahmu
di pantai indah yang berair biru...

rasakanlah ketika angin bernyanyi dengan merdunya
dan lambaian nyiur pohon kelapa seolah menari dengan gemulainya
sedang ombak saling berkejaran dengan riangnya
menanti mentari yang akan tenggelam dengan anggunnya

lihatlah di sekelilingmu...
pasir putih bak permadani indah
terhampar sepanjang mata..bersama birunya samudra
indah rupawan.. karena sejenak kita akan menemukan syurga

buanglah jauh-jauh keluh kesahmu
buanglah jauh-jauh dari kemunafikan semu
yang telah membelenggu hati-hati yang pilu
lalu katakanlah betapa indah ciptaanMU
mengapa harus resah melewati sang waktu
ayunkan saja langkah tegapmu..
biarkan saja dunia berputar bersama hidupmu




bila engkau bertanya...
apakah engkau pernah bertemu malaikat di dunia?
yang selalu menjagamu di sepanjang hari
yang menyayangimu dengan sepenuh hati
memberikan cintanya hingga akhir masa
melindungimu ketika engkau tak berdaya

maka dengan bangga aku akan berkata
dialah ibuku yang tercinta
yang mengasuhku tiada lelah
yang sanggup mengorbankan segalanya
walau untuk anaknya yang sangat manja

dialah malaikatku...
yang membimbingku ketika aku tak tahu
yang mengingatkanku ketika ku terlupa
yang merawatku ketika ku terluka
yang melindungiku ketika ku lemah
yang menghukumku ketika ku bersalah

dialah ibuku..
yang selalu berdoa untuk kebaikanku
yang pernah menangis karena kenakalanku
yang selalu bersabar karena kelakuanku
yang menguatkanku ketika ku tak mampu
dan dia adalah segalanya bagiku

dan dialah ibuku...
dia begitu sederhana
tapi dia adalah segalanya
kasih sayangnya ada sepanjang masa
walau terkadang anakmu ini durhaka


pagi ini kulihat makhluk indah bersama wangi
yang senyumnya sanggup mengalahkan mentari
ketika sinarnya mengintip di antara celah jendela
menghangatkan hati yang telah lama sepi dan merana


siapakah dia wahai juwita ?
yang tatapan matanya membuat hati gundah gulana
oh Tuhan...apakah tidak terlalu pagi
sang syurga menurunkan bidadari..
sebab memandangnya begitu indah
seakan dirinya begitu sempurna

siapakah dia yang bagai bunga ?
indah merakah harum mewangi
membuat pandangan tak ingin berlalu pergi
walau sekilas hanya untuk menikmati pagi
karena tingkah polanya.. begitu mempesona


ah sudahlah...
makhluk itu terlalu indah untuk ku miliki
bahkan aku sedikit tersipu untuk menikmati
keindahan sang juwita di pagi ini

entah mengapa nyaliku menciut untuk mendekati
bagai pecundang aku meradang
walau sesaat untuk berucap
"bolehkah engkau aku miliki"..untuk menjadi ratu di singasana hati...
bahkan aku terlalu pengecut untuk mengungkapkan"aku suka padamu"




wahai sebutir pasir...
bertaburlah... bersama deburan ombak
terbanglah... bersama deru angin
butirmu kini pergi bersama hembusan takdir
mengembara bersama masa lalu yang telah engkau ukir

kini semua takkan lagi sama
dan semua memang harus berubah
mungkin engkau tak kan lagi kembali
dan biarlah waktu yang akan mengiringi engkau pergi

dan kini...tak ada lagi pantai-pantai indah bersama biru..
padang pasir tandus yang panasnya bagai menghunus
yang dulu engkau pernah ada..untuk melewati masa..
bersama... engkau mengukir jejak-jejak

semua memang telah berlalu
karena semua hanya masa lalu, tempat persinggahan semu..
karena kini telah engkau temui, tempat engkau akan mengukir hari..
tempat engkau akan menjalani takdirmu...
"takdir sebutir pasir yang selalu terombang ambing oleh takdir"



di tengah laut lepas
luas dan seolah tiada terbatas
kapalku di ombang-ambing ombak ganas
badai takdir yang kuat menghempas

dimana laut biru yang tenang ?
bersama pantai berpasir putih yang terbentang
lambaian pohon kelapamu yang merayu
dan nyanyian camar yang riuh
aku rindu dermagaku saat ku berlabuh

tapi.... aku masih ingin berlayar
menantang dunia bersama kapalku yang tegar
berjelajah ke negri yang belum terjamah
ke tempat yang indah di sisi lain dari sebuah dunia
yang belum ku mengerti sebelumnya

aku ingin melewati seribu dermaga
bersama masa muda yang di kepalaku penuh dengan tanda tanya
bersama mimpi dan harapan yang ku bawa
aku akan ke ujung dunia.....

pasti...
kelak aku akan berlabuh
ketika lelah melewati waktu dan negeri yang jauh
ketika jawaban-jawaban telah ada di kepalaku
bersama muda yang tak lagi menggebu

kelak aku akan berlabuh
ku turunkan jangkar dan layar
kapalku kan bersandar
di sebuah dermaga ku hantarkan lelah
di sebuah negeri.....ku akan mengakhiri


betapa lembut wajah indah di terpa mentari
memandangmu di tepi yang sunyi
sesosok dewi..anggun bagai bunga bersemi
cantik dan menawan hati

engkau memang bukan bidadari
tapi memandangmu cukup memberiku arti
bahwa cinta ini tumbuh bersama datangnya angan
bagai kering yang tersirami air hujan

engkau memang tak bersayap
tapi hatimu telah membuatku melayang
ke dunia indah yang tak pernah terbayang
berkelana bersama tawa yang riang

engkau mungkin bukan bidadari
tapi di hatiku engkau telah mempunyai arti
dan kini ku tak ingin lagi sendiri
karena aku telah jatuh hati
maukah engkau berada di sisi?
menemaniku hingga akhir nanti


siapa yang perduli
ketika senja telah memerah
hingga akhirnya perlahan-lahan sirna
menyimpan hari yang terlewati menjadi sebuah cerita

siapa yang perduli
ketika kaki yang tua dan renta
berjalan sendiri melewati sebidang sawah
menuju ke singgasana tempat tubuh melepas lelah..

dulu... dia muda dan gagah
dengan tangannya dia menggenggam dunia
dengan kakinya dia berlari
dengan senyumnya dia menepis panasnya mentari

tapi kini..
dia hanya menunggu senja
dengan perlahan dia mengayunkan tangan tuanya
dengan senyumnya dia menunggu senja memerah... dan akhirnya sirna
siapakah yang perduli?


di hamparan bumi yang luas
seakan kehidupan begitu buas
ketika langkah kian terhempas
mengapa seolah kami merasa tertindas

di hamparan bumi yang luas
ketika nafsu kian mengganas
bergejolak bagai larva yang panas
binatang buas yang tak pernah puas

wahai Tuhanku
di tanah negri ini kami tersedu
ketika sang penguasa kami tak tahu malu
berlomba-lomba mengejar sesuatu yang palsu
menutup mata hati demi sesuatu bagai debu
tak puas untuk di rengkuh, tak ingat apa itu tabu

Wahai Tuhanku
di mana kini rasa malu...
apakah telah menghilang dan menjadi masa lalu
apakah tak ada lagi kalbu
hingga kering dan terganti oleh batu


selamat pagi dunia
ajari aku untuk menggenggamu
tunjukan jalan untuk meraihmu
karena pagi ini aku memulai hidupku

mari tersenyum wahai pagiku
karena sedihku adalah lalu
dan gendrang langkahku telah ku tabuh
untuk maju memulai hari yang baru

Tuhan.. terima kasih karena telah memberiku mimpi
terima kasih telah memberiku kehidupan
karena semua pasti berarti
dan semua pasti punya tujuan


ketika seorang laki-laki berdiri di tepian taman
termenung.. dan menatap dengan kosong kehidupan
entah apa yang ada di kepalanya
padahal keindahan telah ada di hadapannya

sedangkan wangi bunga semerbak bersama keindahan warnanya
bersama sepoi-sepoi angin mengibas wajah sendunya
dan kicauan hadir bersama pagi
di taman indah bersama sinar mentari

tetapi sang laki-laki masih berdiri
entah apa yang di nanti ?
apakah dia tdak jenuh bermain dengan sepi
dengan tatapan pedih dia menikmati hari

tapi dia tetaplah laki-laki
yang dengan egonya dia akan menantang matahari
dengan kesombongannya dia akan berlari
melawan kehidupan yang seolah terasa perih

biarlah taman ini menjadi saksi
karena sang laki-laki juga memiliki hati
yang juga tak pantas untuk di sakiti
terkadang rapuh dan akan luluh

mungkin... dia menunggu seorang bidadari
yang akan datang menemaninya bermain dengan hayalan
dengan sayapnya ia akan terbang ke awan
tertawa riang diantara bintang-bintang


di sini tidak ada lagi harga diri
semuanya demi materi
bahkan tak ada lagi hati nurani
ketika hidup cuma duniawi
dan kejujuran cuma bualan

di sini tak ada lagi belas kasih
ketika nyawa murah meriah
hilang di tebas perang atas nama kekuasaan
oleh manusia hina yang bermandi darah karena tahtah

di sini tak ada lagi moral
ketika nafsu telah di obral
dan kesucian hanya kekolotan
kebejatan atas nama kebebasan

mungkin di sini tidak ada lagi agama
ketika Tuhan di ukur dengan logika
dogma cuma dongeng belaka
manusia tak lagi takut dengan neraka
dan syurga hanya angan-angan para pemuka agama

di sini..
di muka bumi ini
ketika kematian datang menghampiri
dan kiamat semakin mendekat
lalu.. apakah kita selamat ?

"selamat datang di akhir zaman"


sekilas aku melihat tawa atau murka
atau senyuman yang penuh kepedihan
sedang di hadapanku ada seribu wajah-wajah
silih berganti berbisik dengan perlahan

cuma kepedihan yang kulihat di matamu
tapi keriangan yang kau tunjukan padaku
cuma kehampaan yang ada di jiwamu
tapi gelak tawamu menggema membahana

siapa sebenarnya yang kau bohongi
sedang engkau menikmati kebahagiaan yang tak kau punya
bersandiwara, atas kepiluan yang kau jalani
apakah engkau setegar itu, atau memang engkau sekuat itu

entahlah...
karena sesaat engkau tertunduk dan terpuruk
lalu butir-butir bening itu mengalir di antara kelopak mata indah itu
entahlah... yang ku tahu, aku hanya melihat senyuman bukan keluhan


bias-bias lampu jalanan menemanimu
bersama kehangatan dan dekapan yang tak kau punya
hanya emperan toko adalah hotel yang mewah
engkau berjuang sendiri melawan hari
berlari melawan terik mentari

bersama senyuman kecil engkau bernyanyi
dengan memakai alat seadanya engkau bermandi peluh
mengharap rupiah yang tak kunjung engkau rengkuh
di bawah lampu merah engkau menyambung nyawa

kecil,kurus dan kumuh...
bukan kehidupan seperti ini yang kau mau
tapi.. bukan kehinaan yang engkau tempuh
karena keras kehidupan itu telah ada di nadimu
bahkan, kelaparan pun tak membunuhmu

sendiri..
lengan-lengan kecilmu menyibak mentari
dengan nyanyian sumbangmu engkau mengharap belas kasih
dari manusia-manusia egois yang berjalan dengan bengis

manusia-manusia yang berjalan atas nama moderenisasi
yang telah melupakan apa itu hak asasi
manusia-manusia berdasi yang mungkin terlupa telah memiliki hati
manusia yang merasa derajatnya lebih tinggi dari gedung-gedung pencakar langit
padahal lebih hina dari aspal siang yang panas membara

apa mereka mendengar jerit tangismu
apa mereka mendengar keluh kesahmu
apa mereka mendengar kesakitanmu
tidak... bahkan mereka tidak ada waktu
walau hanya untuk sekedar mendengar nyanyianmu

tapi di sana masih ada senyuman
keriangan bocah-bocah yang mungkin telah melupakan impian
dan mungkin berfikir..seperti inilah kehidupan
keras dan kejam seolah tiada harapan

Hati dan Cinta

hari ini aku tidak berbicara tentang wanita
tapi aku akan berbicara tentang cinta
karena yang ku tahu cinta itu dimana-mana
cinta itu ada di sini, di sana bahkan di seluruh dunia

cinta bukan hanya ada pada seorang pria kepada kekasihnya
cinta itu ada di hati seorang ibu terhadap anaknya
cinta itu ada pada seorang hamba kepada Tuhannya
dan cinta itu ada kepada seorang teman kepada para sahabatnya

hari ini aku tidak berbicara tentang kekasih
tapi aku akan berbicara apa itu hati
karena dengan hati kita bisa merasa..
merasa rindu,benci, bahkan bahagia
karena dengan hati ..kita merasa apa itu manisnya rindu
apa itu sakitnya pilu..

hati adalah sesuatu yang rapuh
yang remuk bila engkau galau
hati adalah sesuatu yang kokoh
yang mengeras bila engkau berkeras

dan hati itu hanya sebuah qalbu
segumpal darah yang di cipta agar kau merasa
bahwa engkau juga manusia
sebuah anugrah yang di cipta..
agar engkau selalu bersyukur kepada NYA

jadi jangan pernah bersedih
karena kita masih mempunyai hati
dan di sana masih ada cinta
cinta itu ada dimana-mana
dan yakinlah engkau pasti menemukannya


sayap indah mu pernah di sini
di antara bunga engkau menari
sejenak engkau memberi warna
bersama bunga engkau merona
indah dan mempesona

tapi kini engkau tak di sini
dengan anggun engkau berlalu pergi
dan kini sang bunga melamun sepi
kuntumnya berguguran tak berarti
kini bungaku tak lagi berseri

kemana kupu-kupu ku pergi
yang dulu bersama bunga ia menari
menikmati waktu di bawah sang mentari
bersama hari-hari yang telah terlewati

biarlah kupu-kupu ku berlalu
karena bungaku telah tumbuh
dengan kuncup bunga yang kutunggu
yang kelak merakah indah menawan mata
hingga siapa saja terpesona
menunggu sang kupu-kupu lain menggoda


biar saja petir menyambar ganas
tapi perasaan dan hati tak akan pernah puas
biar saja badai menggertak hingga pagi
karena semua akan berlalu dan pergi

laki-laki bukan menangis
tapi bertarung hingga meringis
bertahan dari bengis
dan berjalan dengan optimis

laki-laki adalah pejuang
yang akan berperang bila terkekang
tetap bertahan walau terhantam
melawan walau terhujam

tidak ada kata menyerah
tapi yang ada hanya mengalah
tidak ada kata lemah
tapi yang ada hanya iba

semua harus di hadapi
karena pengecut yang menghindari
laki-laki adalah pemberani
yang akan terus mengejar mimpi

walau mimpi berlalu pergi
tapi laki-laki akan tetap berdiri
karena laki-laki bukan makhluk lemah
yang bila kalah lalu terhina


ingin ku mendaki ke langit..
lalu ku bertanya kepada sang awan
kemanakah bidadari yang dulu pernah
menyemangati ketika ku lelah
menghiburku ketika ku sendiri
dan tempat untuk ku mencurahkan hati

tapi... yang ada hanya langit biru
yang hanya.. diam membisu
seolah tak mahu tahu..
bahkan ketika hati ini menyimpan rindu

dan burung-burung hanya membisu
karena mentari menertawaiku
karena ku hanya terduduk termangu
sementara sang bidadari masih enggan menemuiku


ketika anak panahmu telah terlepas
dan dia akan terbang dihamparan bumi yang luas
menyatukan dua hati yang jauh berbeda
mengikat dua anak manusia.. tanpa mengenal kasta
maka di sanalah cinta itu bermula

dengan cinta kita punya arti
dengan cinta kita punya mimpi
dengan cinta kita punya kebahagiaan
dengan cinta kita punya harapan
dan dengan cinta kita tahu apa itu arti kehidupan

mengapa harus ada romeo dan Yuli
yang harus mati demi cinta yang suci
bukankah cinta itu bukan untuk di korbankan
sebab karena cinta.. kita mesti bertahan

cinta itu bukan untuk menyakiti
tapi untuk saling mengerti
cinta itu bukan untuk mainan
karena dia begitu banyak menyatukan perbedaan

mengapa terkadang cinta itu terbagi?
apakah tak cukup cinta itu untuk dimiliki
mengapa cinta itu terkadang hanya sebatas materi?
apakah cinta itu bagai sesuatu yang bisa di jual dan di beli

mengapa tak seperti mentari
yang selalu menyinari bumi tanpa pamrih
mengapa tak seperti rembulan
yang tanpa lelah menghiasi malam
menemanimu hingga ke peraduan

dan.. cinta itu tak dapat di paksakan
biarlah dia datang dengan perlahan
bila kelak dia telah pergi
maka usahlah engkau bersedih
karena panahnya akan membawanya kembali
tapi mungkin bukan dengan hati yang dulu lagi
bukankah cinta itu hilang berganti


dirimu adalah wanita di balik tembok-tembok batu
bersama kemewahan yang mengelilingimu
dan hamba yang siap melayanimu
hingga engkau terlupa..betapa sulit kehidupan itu

engkau adalah putri yang anggun
hingga membuat setiap hati tertegun
bersama pesona yang engkau punya
dan hati ini pun terlena

tapi engkau adalah putri di menara yang tinggi
hingga terlalu sulit untuk ku gapai
karena cinta yang ku punya...
tak sanggup membuatmu tergoda

aku adalah rakyat jelata
yang hanya bisa memendam rasa
andai aku pangeran yang gagah
akan ku sambut engkau dengan bunga
lalu ku bawa engkau ke istana mewah
bersama intan permata yang indah

memang..
katanya cinta tidak memandang segalanya
tapi harta dapat membalikan dunia
yang membuat orang baik menjadi hina
dan sahabat sejati menjadi musuh yang berbahaya

biarlah..
aku tetap di sini
mengagumimu di balik tembok batu ini
karena aku cukup tahu diri
engkau tak mungkin untuk ku miliki

Aku,kamu,kita tak sendiri

aku tidak sendiri..
karena bintang-bintang menemaniku
dan rembulan selalu tersenyum dengan sinar indahnya
menghibur hati yang sedang gundah gulana

dan ketika pagi tiba..
sang mentari akan hadir dengan ramah
membangunkanku dari singgasana
perlahan aku akan membuka mata

selamat pagi dunia
hari ini aku akan memulai segalanya
karena sesungguhnya kehidupan itu sangat indah
jadi buat apa berkeluh kesah

detik demi detik sang waktu kan berlalu
bersamaku berjalan di bawah langit biru
mengagumi betapa indah ciptaanMU
selalu bersyukur atas semua karuniaMU

aku tidak sendiri
karena burung-burung menemaniku bernyanyi
dengan sayap-sayap mungilnya dia terbang tinggi
keangkasa luas dan lalu kembali

dan kita tak sendiri
karena sahabat selalu tempat untuk berbagi
di saat riang dan di kala bersedih
itulah arti dari teman sejati



ketika mata telah terbuka
maka terlihatlah segala yang terindah
yakinlah semua nyata
tapi ingatlah  tak ada yang  sempurna

mengapa aku memilih kamu
dan jawabannya tak ada pada bibir yang kelu
hanya hati yang tahu
mengapa hatimu yang ku tuju

mengapa aku memilih kamu
wahai dirimu yang telah hinggap di sebuah kalbu
apakah karena sebuah keindahan
atau karena ketidaksempurnaan yang telah ku acuhkan

atau..
tentang sebuah ego yang telah terlupakan
kepingan masa lalu yang selalu menghujam dengan dalam
atas bayang-bayang yang harus segera menghilang
yang akan kutinggalan di sebuah persimpangan kehidupan

aku akan  memilih kamu
dan itu bukan sebuah pertanyaan
tapi sebuah keputusan dan bukan sebuah keputusasaan
simbol dari ego yang telah ku kalahkan
maka berilah sebuah keyakinan engkau memang pantas sebagai pilihan


aku tidak tahu
walau hanya sebuah pertanyaan
yang akan engkau berikan kepadaku
dan aku hanya ingin diam membisu

dan andai aku tahu
apakah dapat merubah sebuah waktu
yang telah terlewati dengan terburu-buru
yang tak ingin ku ingat di benak dan sanubariku

aku tidak tahu
karena di kepalaku hanya tertuju kepadamu
entah itu rasa rindu yang telah jenuh
atau hanya sebuah angan-angan dari sebuah ketidakpastian

sudahlah
bila hanya terucap percuma
kelak semuanya terlihat nyata
bila nanti ada secercah cahaya
maka kegelapan pun akan sirna
dan sebuah tabir akan terbuka
maka disanalah jawaban yang engkau minta


bila malam telah menghantarkan pagi
apalagi yang mesti di sesali
bukankah matahari yang akan hadir
dan terang benderang yang menemani takdir

tetapi... tetap saja malam yang ku nanti
mengapa.. begitu cepat pagi mengampiri
dan lalu terik panas datang mengganas
seakan dia datang dengan culas

bersabarlah...karena malam akan datang lagi
dia hadir bersama bintang yang berkelip dengan genit
dan nanti rembulan merayumu untuk tersenyum dengan santun
bersama cahayanya yang begitu anggun

berdoalah..semoga saja tak ada awan hitam
lalu hujan tak hadir bersama petir yang membahana
yang rintik-rintiknya membuat gundah di atap rumah
dan dinginnya terasa meremukkan dada

semoga saja...
tapi..mengapa malam tak kunjung datang
aku menunggu bersama siang yang terasa sangat panjang
sedangkan mentari masih tertawa dengan riang, seolah dia mengejek dan berkata...
"sudahlah malam tak akan tiba"
aku tak perduli karena sang rembulanlah yang ku rindui
karena aku tak sempat untuk berkata "engkau sangat indah malam ini"
apakah aku telah terlambat untuk memuji


engkau tercipta dengan sempurna
anggun dan lembut serta mempesona
yang memandangmu begitu indah
wahai engkau perhiasan dunia

engkau adalah sang dewi
yang dengan kecantikanmu dapat meluluhkan sebuah hati
tapi juga membuatnya hancur dan terasa pedih
bila telah terbagi dan engkau tinggal pergi

engkau adalah hawa
tercipta dari tulang rusuk seorang pria
maka jadilah pelengkap yang tidak sempurna
dan setia hingga penghantar senja

engkau adalah ibu
malaikat bagi buah hatimu
yang di tanganmu mereka kelak akan di bebankan
maka jadilah pedoman dalam kebaikan

engkau adalah wanita
di telapak kakimu adalah surga
bukan neraka yang membuat binasa
maka jadilah dewasa serta bijaksana


dengan senyummu yang menyiratkan makna
dengan kaki kecilmu engkau berirama
menari dan bercanda tawa
sang bocah di antara negri antah berantah

engkau mungkin belum mengenal apa itu hidup
tapi tatapan mungilmu tak pernah redup
untuk berkata kami tak menyerah
walau dunia sedikit tak ramah

lihatlah kami masih berdiri
kami masih riang menyambut matahari
walau entah apa yang kami makan esok hari
dan entah apa yang terjadi kelak nanti
kami tak perduli

bersyukurlah engkau masih punya materi
dan kami bersyukur masih di beri nurani
bila engkau bersedih karena keinginanmu tak terberi
ingatlah...kami di sini berjuang demi sesuap nasi


cuma diam, dan membisu
mungkin cuma malu, dan juga rasa ragu
walau hati masih memendam,
dan entah mampu untuk mengungkapkan

apakah begitu berat
bila sebuah rasa telah terpahat
lalu sebuah wajah terus teringat
dan bayangan indah yang terus terlihat

bolehkah aku bicara
dari seorang laki-laki yang terlalu biasa
kepada seseorang yang begitu istimewa
walau mungkin di hatinya tak ada rasa yang sama

ijinkan aku bicara dengan lantang
tentang rasa yang kau anggap usang
sesuatu yang ada namun terasa hilang
yang hadir ketika engkau pertama kali ku pandang

ahhh.. mengapa selalu lidah ku kelu
bila engkau hadir di hadapanku
seolah tubuh kaku membatu, dan dunia terasa runtuh
mengapa aku masih ragu, untuk berucap dari bibirku
"MAUKAH ENGKAU MENEMANI HIDUPKU"


selamat malam....
lelaki menyapa sang rembulan
dan lalu terdiam
karena memang dia tak butuh jawaban

aku akan tetap berjalan..
bisik sang lelaki kepada hati
dan dia tak ingin berlari
karena ia masih ingin menikmati
cahaya remang yang menemani sepi

aku sendiri, dan jalan ini akan tetap kulalui
walau engkau tak mengerti, aku tak perduli
biarkan saja sang rembulan masih terdiam
karena cahayanya masih menemani
sang lelaki berjalan di malam yang sunyi


siapa yang bertahta ?
di hati yang sepi dan mungkin pernah terluka
walau semua meninggalkan makna
dan di hati masih tertulis nama

siapa yang kelak menghampiri?
karena semua memang harus di nanti
dan terganti apabila telah terakhiri
sebuah cerita tentang sesuatu yang di anggap mati

bukan seseorang yang pantas di kenang
walau bayangan masih terngiang
wajah indah bak purnama
yang kini telah tertutup dengan gerhana

biarkan saja kakiku melangkah hingga jenuh
hingga ku temukan tempat untuk berteduh
disana kan ku basuh peluh
dan tak lagi terdengar walau sebuah keluh

dan aku masih bermimpi tentang pelangi
yang di sana ku temukan dambaan
walau mungkin indahnya tak sama lagi
tapi setidaknya di sanalah ku temukan kedamaian


kala malam dan kelam
menghadirkan rindu yang semakin menghujam
meratapi sebuah bayangan yang menjadi angan
berharap cinta menjadi harapan

mengapa harus pergi.
engkau bidadari, yang dengan angkuhnya dia terbang tinggi
yang dengan anggunnya dia merobek sebuah hati
meninggalkan jejak, yang entah sampai kapan harus ku ikuti

apakah engkau cukup indah, hingga harus ku nanti
sedang dia berlalu memabawa semua hati
meninggalkanku sendiri dengan pedih
seolah waktu terhenti dan tiada arti

Mungkin aku hanya bisa menjadi mentari
yang bisa memandangmu tapi tak bisa memiliki
menyapamu dengan pagi, lalu berlalu ketika sore menghampiri
engkau hanya diam... seolah tak mengerti
dan engkau tetap bidadari...dan sebuah hati pernah ku beri
walau tak pernah kembali


andai saja tetap di sini
sesuatu yang tak mungkin di nanti
karena tak ada satu janji
biar saja pergi berlalu dan mungkin tak kembali

mengapa harus begini ?
dan pertanyaan itu tak ada jawaban pasti
jadi mengapa harus di tangisi
biar pedih hadir menemani mimpi

andai tetap di sini...tapi tak disini
dan kelak aku mengerti
bahwa sesuatu itu tak ada yang pasti
dan semuanya tak sama lagi
terganti dengan pasti


di bayang-bayang negri ini kami berdiri
kaki-kaki lemah yang bertahan karena keadaan
menahan beban berat untuk melanjutkan sebuah kehidupan
lelah..., lemah dan suram

kami berdiri di negri yang kaya ini
menjemput harapan yang tak pernah pasti
hingga lelah menghantarkan senja...
memang beginilah adanya, tapi kami tetap bersahaja

kami masih tetap bermimpi
tentang negri di atas pelangi
yang di sana kami gantungkan harapan
disana keluh kesah ini kami simpan

kami masih tertawa
walau hidup seakan tiada guna, kami takkan berputus asa
biarlah... kami berjalan dengan apa adanya
melangkahkan kaki di bawah senja
agar kami tahu... Tuhan itu masih ada di atas sana



berdamai saja dengan hati
ketika deru resah di hadapi
berdamai saja dengan sang pemilik hati
bukan berkeluh kesah tiada arti

Tuhanku Sang pemilik jiwa
kami adalah makhluk yang tak berdaya
maka berilah cahaya di hati kami yang lemah
agar kami tak menjadi hina di hadapanMu yang mulia

Tuhanku yang Sempurna
jadikanlah indah di setiap langkah
dalam perjalanan panjang yang terasa lelah
hingga kelak kami tak lagi menggenggam dunia


ingin ku mendaki ke langit..
lalu ku bertanya kepada sang awan
kemanakah bidadari yang dulu pernah
menyemangati ketika ku lelah
menghiburku ketika ku sendiri
dan tempat untuk ku mencurahkan hati

tapi... yang ada hanya langit biru
yang hanya.. diam membisu
seolah tak mahu tahu..
bahkan ketika hati ini menyimpan rindu

atau mungkin itu hanya dahulu
seolah kenangan ketika mengisi waktu
seolah engkau hanya berlalu
bahkan ketika terbayang
semua tinggal kenangan


ketika jiwa,hati dan perasaan ini
telah kutinggalkan untuk waktu yang sangat lama
untuk melupakan cita-cita dan impian indah yang dulu
ingin ku genggam dan ku peluk ke dalam relung kehidupanku

kini aku di hadapkan pada satu titik kenyataan
sebuah keharusan untuk melanjutkan kehidupan
bangun dari semua mimpi-mimpi yang selama ini menemaniku
karena angan-angan itu bagaikan lorong-lorong yang gelap dan tak berujung
hingga terkadang kita tersesat dan tak berdaya untuk meraihnya

Inilah kehidupan bung....
inilah dunia....
jangan mengharapkan surga dengan bermimpi
jangan mengejar mimpi dengan berangan
dan bila segalanya tak sama seperti maumu
jalani saja apa yang di tuliskan untukmu
karena tangisan tak dapat mewujudkan keinginanmu

bangun dan berlarilah
kejarlah harapan dengan tanganmu
bila lelah menghampirimu
maka katakanlah dengan lantang
"tak ada yang tak mungkin"
(mencoba memotivasi diri sendiri)


Inilah sebuah cinta
yang di pandang bukan hanya dari mata
sebab hati yang berkata
yang siap menerima semuanya


sebaik apapun dirimu
seburuk apapun engkau
aku tak perduli...
karena dirimu telah menjadi nadi


inilah sebuah cinta
yang merubah segalanya
keburukan menjadi indah
melengkapi yang tidak sempurna

inilah sebuah hati
mengapa takut menyakiti
bila semua menjadi suci
walau tak terucap sebuah janji


sedih...
marah...
kecewa..

adalah bagian dari bumbu duniawi
adalah lika liku yang memang harus terjadi
mengapa kita mesti takut tuk menghadapi
mengapa kita berlari dan terus berlari

inilah sebuah kehidupan
yang tak selalu bertemu dengan kebahagiaan
yang seolah hanya ketidak adilan
mendung hitam yang seolah jadi pedoman

biarlah ikhlas menjadi jalan
dan kesabaran menjadi jembatan
karena kita tak sendirian
semua manusia pasti mendapat cobaan

mengapa aku tak bisa menemani keluh kesahmu
mengapa aku tak dapat melihat canda tawamu
mengapa kita tak saling bercerita tentang kehidupan
mengapa kita tak saling melengkapi ketika dirimu tak merasa sempurna
berikanlah sedikit bebanmu di pundakku...

sungguh aku ingin memelukmu ketika tangismu jatuh
sungguh aku ingin bersamamu ketika ceria menghampirimu..
dan aku akan berkata"
"lihatlah matahari itu dia memang tenggelam sore ini ..
tapi dia akan bersinar esok hari....
bahkan ketika badai telah berhenti dia akan memberikan pelangi..
yang keindahannya mendamaikan hati..."

semuanya memang telah terjadi mengapa harus di sesali...
bukankah memperbaiki diri lebih berarti..
mengapa harus tenggelam oleh sesuatu yang tak berarti...
dan cinta akan menaklukan semuanya...


hidup memang kadang tak indah
mengapa tak membuatnya menjadi lebih mudah
maaf bila aku tak sempurna
karena beginilah aku adanya

jangan menyalahkan cinta
karena manusialah yang membuatnya tercela
jangan menyalahkan takdir
karena jalan cerita telah terukir

kali ini sayap-sayapku telah patah
dan aku terjatuh di lembah antah berantah
terseok-seok dengan luka yang mengangah
dan malam tak sedikitpun memberikan cahayanya..

Terima kasih karena pernah memberikan cahayamu
walau hanya setitik tapi aku bahagia menyambutmu
walaupun engkau memberiku kegelapan itu lagi
tapi setidaknya cahayamu mampu menghangatkan hatiku
walau hanya sebentar sungguh aku bahagia..

aku mungkin jauh dari sempurna...
tapi apakah aku tak berhak untuk bahagia..
apakah aku tak berhak untuk memiliki sesuatu yang indah
apakah aku tak berhak mengejar semua yang tertunda...

bila ini memang jalanku aku akan terima
mungkin semua harus berlalu
dan akan ku kubur sedalam yang aku mampu
karena ku yakin semua akan indah pada waktunya

terima kasih untuk semuanya..
dan biarkan hujan ini menghiburku
dan rintik-rintiknya seakan sebuah lagu yang syahdu
menemaniku melewati waktu..

karena esok masih menungguku
dan aku akan berjalan perlahan membelakangimu
karena mentari pagi akan menyambutku
dan aku akan berkata " Selamat datang hari-hari baru"


biru adalah warna kedamaian dan langit itu luas seperti tanpa batas..
kawan... ketika kamu merasa sendiri... pandanglah langit biru.
pandanglah luasnya dunia.

di atas padang rumput yang luas..
di atas sawah - sawah yang membentang..
di atas gunung yang tinggi ..langit biru bak lukisan terindah.
di iringi oleh awan yang berjalan bersama semilirnya angin
bahkan burung - burung terbang menikmati keindahannya...

di sanalah kedamaian itu ..
di sanalah ketentraman itu..
di sanalah kita buang keluh kesah itu
di sanalah kita berlari dari semua beban itu.

bukalah hatimu seluas langit..
damaikanlah hatimu se damai biru..
bersyukurlah kita memiliki mata untuk melihat keindahannya..
bersyukurlah kita di berikan kehidupan untuk menikmatinya...
kehidupan itu indah dan bersyukur adalah cara menikmatinya..
kesabaran adalah kuncinya.. karena Tuhan itu ada
tersenyumlah karena Dia Maha pemurah
berdo'a lah agar di tunjukan jalanNYA..
dan katakanlah.. kita tidak sendiri...karena kita bersamaNYA


wajahmu begitu asyk bermain di fikrianku
dan namamu, terlukis dengan indah
di ingatanku yang telah lemah..
mungkin begitulah ketika cinta, menyengat di kepala
seperti orang gila, yang sibuk dengan mainannya

mungkin... karena seribu kata "rindu"
tak akan mampu menghadirkanmu di hadapanku
dan bahkan kata"sayang", hanya sebagai tanda...
betapa besarnya aku takut akan kehilangannya

engkau dengan duniamu, dan aku bersama anganku tentang kamu
mungkin karena itulah hati kita tak pernah menyatu
yang jelas engkau tak disini, walau sekedar untuk berbasa basi,
atau bercerita tentang indahnya matahari pagi
sedang aku masih disini...seolah engkau datang untuk menghampiri
lalu berharap dengan sangat, "engkau di sisiku suatu saat"

masih bolehkah aku menggodamu ?
seperti dahulu, kita tertawa tak kenal waktu,bercerita melawan lelah..
bolehkah aku mencintaimu ?
melengkapi sebagian potongan hatimu, dan menutupi semua kekuranganmu
bolehkah aku mengetuk pintu hatimu..?
yang mengucap sebuah salam, yang berharap akan menjadi seorang "imam"


Apakah aku harus berhenti..
ketika mimpi tak lagi punya arti
lalu.. akankah aku harus tetap terdiam..
ketika angan hanya sebuah harapan
yang tak mungkin untuk terwujudkan

sungguh.. aku sangat lelah
dan terima kasih karena telah memberiku luka
aku sirna... seperti bayangan menjelang terang
hilang tanpa sedikitpun akan tetap di kenang
seperti layangan yang telah kehilangan benang
tanpa arah dan lalu hilang tanpa tujuan.


aku jenuh..
dan kapalku tak kunjung berlabuh..
hingga terlupa cara melempar sauh..
aku tersesat di tengah hutan yang begitu gelap, kelam dan begitu suram


aku kalah.. dan aku kan mengalah
tolong aku..., aku seperti serigala yang kehilangan rembulan..
melolong penuh kerinduan..
kakiku perih karena berlari tiada henti, berdarah dan bernanah
menuju lembah fatamorgana

dimana kebahagiaan.. keluhku pada harapan..
dimana kedamaian.. teriakku pada keramaian

aku mati..
bahkan  nisanku tiada yang menangisi..
cuma sebongkah batu yang selamanya akan membisu
hanya seonggok tanah merah.. yang akan mudah terlupa..


bukan jawaban.. tapi hanya diam
bahkan suara indahmu telah tenggelam oleh denting jam
aku masih  menunggu, walau hanya sebuah jawaban
begitu banyak kepastian yang ku nantikan

dan engkau hanya diam..
seolah telah tenggelam..oleh bisu yang begitu kelam
bahkan waktu menertawaiku.. karena aku ikut terpaku,
menunggumu bersama heningmu..

apakah aku harus bersumpah serapah..
atas penantian yang begitu lama
atau... aku hanya berlapang dada
lalu pergi.. dengan begitu banyak pertanyaan di kepala

jangan menyiksaku dengan bisu
lalu kemudian membunuhku dengan pesonamu
karena sebuah senyuman bukanlah sebuah jawaban
pada sebuah hati yang begitu.. meminta harapan
dan lalu perlahan-lahan menjadi sebuah ketidak pastian


ketika sapa lembut yang menggetarkan hati
dan senyum lembut yang selalu di nanti
bagai keindahan..
wajahmu takkan pernah aku lupakan

selamat malam aku berkata
pada jiwa yang telah terbaring lelah
sungguh..bila aku telah mampu, aku ingin selalu di sampingmu
membelai rambutmu dan mengecup keningmu

selamat malam aku ingin berucap
pada gadis cantik yang kelak ingin ku dekap
bersamamu kelak, kita melangkah
merubah dunia..bersama canda tawa, agar sedikit lebih indah

sungguh..aku ingin bersamamu
melewati waktu, bersama anak dan cucu
bila bahagia menyertaimu marilah tertawa bersamaku
dan bila tangis menghampirimu...akan ku usap air matamu
lalu.. bersandarlah di bahuku..


lagi-lagi aku terbayang
tentang sesuatu yang aku harap segera menghilang
lagi-lagi aku terngiang
suara lembut yang membuat hati meradang

sudahlah..
walau kadang terasa lelah
mengapa hati selalu bimbang
bukankah cinta itu tak mesti di kenang
sedangkan perjalanan masih terlalu panjang

masihkah ada harapan ?
tentang sesuatu yang selalu kunantikan
walau semua tak ada kejelasan
tapi setidaknya...berikan aku sedikit saja penjelasan

aku belum gila..
tapi mengapa mengingatmu itu sungguh menyiksa
aku masih belum menyerah sayang..
walau menantimu itu seperti kepingan
yang tidak tahu kapan bisa disatukan

ah.. tapi tak mengapa
biarkan saja semua seperti adanya
biarkan saja mereka tertawa seenaknya
karena cinta tetap cinta..
dan biarkan saja waktu yang akan menjawabnya


Aku tidak tahu
apakah hatimu itu terbuat dari batu
hingga mengeras dan tiada belas
tak sedikitpun celah untuk mengalah

bila bahagia itu cinta
mengapa begitu banyak kata serapah
cerminan dari amarah
atas kata cinta yang konon katanya indah

mungkin bahagia itu cuma senyuman
wajah sumringah yang menutupi sebuah kesakitan
dari keluhan-keluhan panjang
tentang sesuatu yang telah lelah untuk di perjuangkan

ijinkan aku untuk lupa
atas besarnya cinta kepada manusia
tetapi bukan kepada Tuhan Sang pemberi Cinta
ijinkan aku untuk lupa
atas dasar ego sebuah hati..
yang terkadang tak tau diri


mengapa waktu begitu angkuh
berlalu dengan terburu-buru
meninggalkan kenangan-kenangan dulu
indah, tapi hanya bisa diingat dengan rindu

mengapa masih terucap ragu
sedangkan esok, adalah sebuah misteri yang akan di nanti
tentang jalan cerita kehidupan
dan seribu pertanyaan telah siap untuk menghujam

bagaimana bila nanti tak ada pelangi
setelah badai menghancurkan bumi
bagaimana bila nanti tak ada mentari
ketika dinginnya pagi menusuk ke relung hati
bagaimana bila nanti tak ada rembulan
bila malam begitu suram, gelap dan hanya hitam

Tuhan..., tolong bisikan sebuah kata
yang dapat membuat pelangi mewarnai hari,
mentari menghangatkan pagi,
dan rembulan tersenyum di kala malam

Sebuah kata harapan,
di telinga kami..yang seolah berteman dengan keputusasaan
yang masih berjuang... untuk melawan sebuah kesuraman



ingin ku merayu rembulan
yang indahnya selalu kurindukan
kunantikan, walau terkadang hujan datang dengan perlahan
dan dia bersembunyi di balik awan hitam yang kelam

mengapa bulan begitu angkuh
bagai dewi yang hanya mengeluh hingga jenuh
bersama malam, dia hanya terdiam
padahal bintang begitu bergemerlapan

mungkin aku tak dapat meraihmu
merengkuhmu tuk menemaniku di malam yang syahdu
bercerita tentang dunia yang semakin renta
dan arti cinta yang kini semakin tak bermakna

Engkaulah sang rembulan
bak seorang dewi yang selalu di rindui sang pangeran
keindahannya akan selalu menawan
para hati yang mungkin sedang kesepian

aku bukan pungguk, sang binatang malam yang menikmati keheningan
tapi bila engkau menghilang, gundah hati akan datang
dan bila datang di ujung petang, dan sang pagi datang dengan lantang
"maukah nanti engkau datang, bersama senyum indah penuh riang"


Siapa wajah indah itu ?
tanya sang waktu kepada bisu.
ahh, itu hanya wanita
makhluk rupawan yang selalu jadi idaman

tapi mengapa tawanya sungguh palsu
bagai bunga kertas yang tak pernah layu
memang indah.. tapi tak bermakna
dan kecantikannya hanya ada diwajah

siapa dia ?
dia masih wanita...
hanya saja bagai bunga yang sia-sia
yang selalu berseru dunia hanya sebongkah nafsu
dan Tuhan hanya perhiasan dan semu
yang terlalu indah untuk menjadi seonggok sampah
lalu menjadi debu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar